Sabtu, 06 Juni 2009

MEKANISME EVOLUSI DI GALAPAGOS

Galapagos merupakan kepulauan terpencil di Amerika Selatan yang terhampar di sekitar 966 km arah utara dari pantai Ekuador. Kepulauan ini memberikan banyak informasi para evolusionis tentang mekanisme Evolusi. Kelahiran teori evolusi dari evolusionis terkenal Charles Darwin pun terilhami dengan adanya perubahan binatang-binatang di Galapagos.

Evolusi yang terjadi di Kepulauan Galapagos ini diantaranya adalah evolusi Reptil (kadal hijau raksasa, biawak, dan kura-kura) dan burung finch. Perubahan pada biawak dikarenakan adanya perubahan tempat hidup. Biawak yang hidup di Galapagos umumnya dapat hidup dengan hanya memekan daun. Pada daerah aliran lava (pantai) tidak tersedia dedaunan yang ada hanyalah ganggang laut, sehingga biawak yang hidup di sana terpaksa memakan ganggang laut. Untuk mendapatkan makanannya, biawak harus bisa melawan ombak pantai yang besar dan menyelam ke dasar laut sehingga biawak memerlukan cakar untuk berpegangan pada licinnya bebatuan yang tertelan ombak laut. Karena kebiasaanya itulah, menyebabkan cakar pada biawak semakin memanjang dan kuat. Pada suatu saat biawak ini harus kembali ke darat (karena tidak mungkin bila terus berada di dalam air). Oleh karena itu biawak melindungi diri dengan cenderung menghitamkan kulitnya agar terhindar dari kerusakan sinar ultra violet. Begitu pun dengan kadal raksasa yang terdapat di Galapagos juga berkulit hitam kusam dan dapat melaut.

Kura kura yang hidup di Galapagos berukuran lebih besar (meraksasa). Kura–kura berleher pendek dan badannya agak normal mendiami daerah daratan berair sedangkan kura-kura berleher panjang mendiami kawasan yang lebih kering yang hanya ditumbuhi kaktus karena berfungsi untuk mencari makanan berupa dedaunan.

Ada 13 spesies burung finch yang endemik di Kepulauan Galapagos. Bentuknya serupa dengan burung finch di Eropa, kecuali ukuran dan bentuk paruhnya. Paruh itu membantu mereka mengeksplorasi sumber makanan yang berbeda di kepulauan tersebut. Beberapa di antaranya makan seperti burung pelatuk, ada pula yang menggunakan ranting untuk menggali serangga keluar dari lubang, sedangkan yang lain mematuki kutu dari punggung kura-kura (Tjandra, 2009). Kemungkina terdapat bermacam-macam burung Finch karena dulu terdapat nenek moyang burung dari bermacam pulau di Galapagos yang berasal dari daratan Amerika Selatan. Karena populasi menyebar di bermacam pulau, burung ini akhirnya mengembangkan cara bertahan hidup yang berbeda-beda. Waktu (melalui banyak generasi burung) dan perjuangan untuk hidup (survival) adalah dua hal yang menyebabkan terjadinya evolusi dan melahirkan generasi baru burung finch melalui mekanisme evolusi berupa seleksi alam dan spesiasi alami

Seleksi alam dapat terjadi pada mahkluk hidup di Galapagos apabila factor yang menentukan kehidupan mereka tidak ada, semisal makanannya, sebagai contoh apabila kaktus yang hidup disana mengalami kepunahanan maka burung Finch yang memakan madu bunga kaktus juga akan mengalami kepunahan. Spesiasi alami yang terjadi dapat berupa hasil hybrid dari dua spesies sama yang memiliki karakter yang berbeda. Sebagai contoh burung Finch pemakan serangga dan burung Finch pemakan biji-bijian akan menghasilkan spesies baru yang apabila spesies tersebut dapat beradaptasi maka mekanisme spesiasi alami akan menyebabkan terjadinya evolusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar